Ketentuan yang diterapkan di situs kepenulisan.com dalam tautan berikut: Ketentuan

Mengatasi Writer's Block dan Mind Clutter dengan Bantuan AI.

Definisi writer's block dan mind clutter. Memahami penyebab dan cara mengatasi dengan bantuan AI ChatBot. Kreatif menulis di industri kepenulisan 4.0

Writer's Block, Mind Clutter dalam Kepenulisan.

Pernah mengalami “buntu banget!” ketika sedang menulis, seperti perasaan sulit menuangkan ide ke dalam tulisan? Jika ya, hahaha, aku juga pernah—itu salah satu dari ciri-ciri writer's block, BTW—ketika aku menulis artikel tentang “Kolaborasi Writerpreneur dengan AI” beberapa waktu lalu, aku mengalami writer's block selama tiga hari.

… dan sialnya, ketika menulis blog post ini pun! Aku juga mengalami writer's block selama sepekan. Hahahaha! 

Harus diakui, baik aku atau kamu; entah itu penulis pemula, author, blogger atau content-writer, bahkan writerpreneur pun! Pasti pernah mengalami yang namanya writer's block

Beberapa orang bisa mengalami writer's block hingga membuat siapapun yang mengalaminya benar-benar tidak menulis lagi dalam kurun waktu yang cukup lama, dan ada juga sih yang cuma malas menulis aja sebenarnya, tapi menggunakan alasan writer's block.

Termasuk aku. Hampir seminggu, blog post ini terbengkalai karena aku memiliki kesibukan dan ketertarikan dengan hal lain.

Well, aku gak tahu kamu tuh benar-benar writer's block atau jangan-jangan cuma malas menulis aja—sepertiku, misalnya. Namun, yang jelas… kalau kamu mengalami writer's block atau lagi malas menulis karena alasan gak punya inspirasi; nah! AI dapat membantu kamu mengatasi hal ini. Aku udah nyobain dan nyari tahu, ternyata beneran bisa! 

Pada pembahasan ini; aku menggunakan AI Chatbot seperti Copilot, ChatGPT dan Gemini. Ketiganya gratis, umum dan mudah digunakan di perangkat-perangkat saat ini.

Kek gimana tuh caranya? Bentar! Mari memulainya dari pemahaman secara definisi, penyebab, dan cara mengatasinya terlebih dahulu—including, cara AI mengatasi writer's block. Nanti, aku kasih tahu pelan-pelan.  

Writer's Block itu apaan, sih?

Apa itu writer's block? So, pada intinya; istilah ini merujuk pada suatu kondisi di mana seorang penulis mengalami kesulitan memproses kreatifitas ketika hendak memulai menulis, atau ketika sedang menulis. Ya, secara harfiah “writer's block” ini dapat diartikan sebagai “penghalangnya penulis”.

Kesulitan-kesulitan itu bisa jadi karena beberapa sebab; seperti keadaan psikologis si penulisnya, situasi di sekitar penulis, atau bisa jadi karena faktor lain.

Seperti yang kubilang; ketika menulis artikel ini pun aku mengalami writer's block selama sepekan. Alasannya karena aku sibuk dengan rutinitas; dan aku menggunakan waktu senggang dengan aktivitas lain yang beralasan “mencari inspirasi”.

Pada dasarnya, aku mengalami penurunan minat pada proses menulis, karena kreativitasku terhambat. Hanya saja, aku terlalu sibuk mencari alasan dan memilih untuk menunda-nunda menulis. Sehingga, aku mencari-cari alasan untuk memicu kreatifitas.

Writer's Block itu seperti Creative Block juga, ya?

Overall, hal ini tuh sebenarnya sama, hanya saja penggunaan kedua istilah tersebut memiliki fokus yang berbeda. Writer's Block berfokus pada kepenulisan, sedangkan creative block lebih fokus ke berbagai bidang kreatif lainnya.

Kek para ilustrator, misalnya; istilah yang mirip dengan kedua hal itu biasanya disebut sebagai “art block”. 

Sederhananya, writer's block adalah bentuk spesifik dari creative block yang khusus terjadi pada penulis. Creative block, lebih umum dan dapat terjadi pada siapa saja yang terlibat dalam kegiatan kreatif.

Nah, yang membuat hal-hal itu berbeda ialah dari cara mengatasinya—walau sebenarnya, karena penyebab terjadinya juga hampir mirip, dan bisa jadi cara mengatasinya pun akan mirip-mirip juga.

Writer's Block itu kok bisa terjadi, sih? Penyebabnya apa?

Kalau aku baca penjelasan-penjelasan dari artikel-artikel yang ngebahas topik ini, sih—juga, dari pengalaman Warga IMPNEM dan pengalamanku yang mengalami writer's block selama sepekan—ada tiga faktor penyebab terjadinya writer's block:

  1. Disebabkan oleh psikologis si penulis: seperti, kurangnya motivasi dan percaya diri, gak punya ide, kecemasan untuk menghasilkan karya yang lebih baik, atau terlalu kebanyakan ide malah.
  2. Karena pengaruh lingkungan si penulis: seperti, gangguan dari keadaan sekitar, didesak tenggat waktu, atau karena ada kesibukan lain yang harus diutamakan.
  3. Pengaruh teknis: misalnya, kehabisan ide, sulit menentukan kalimat yang sesuai dengan keinginan, atau karena belum memahami materi kepenulisan.

Kebanyakan Ide Juga Bisa Jadi Penyebab Writer's Block? Kok bisa?!

Ya! Istilah ini disebut sebagai “mind clutter”. 

Mind Clutter adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana pikiran seseorang dipenuhi dengan berbagai macam hal yang tidak terorganisir: seperti tugas yang belum selesai, kekhawatiran, atau informasi yang berlebihan. 

Kondisi ini bisa membuat seseorang merasa kewalahan, stres, atau kesulitan untuk fokus pada satu hal. Mirip-mirip overthinking gitu, sih. 

Mind Clutter…

Mind clutter merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi produktivitas penulis atau proses menulis karena pikirannya tidak fokus dan terbagi-bagi.

Well, mind clutter dapat dikategorikan sebagai writer's block juga sebenarnya. Sebab, banyak teman-teman author di grup kepenulisan “INGIN MENJADI PENULIS. NAMUN, ENGGAN MENULIS” juga sering mengalami hal ini.

Bukan hanya karena kehilangan motivasi atau tidak ada inspirasi; terkadang, sulit memfokuskan tujuan, atau mengorganisir ide yang didapat juga bisa jadi penyebab seseorang tidak produktif menulis.

Itulah mengapa, menyusun outline untuk mengorganisir ide, juga untuk menentukan arah tulisan; merupakan cara-cara mengatasi writer's block, serta mind clutter.

Cara Mengatasi Writer's Block dan Mind Clutter.

Actually, cara mengatasi writer's block dan mind clutter itu tuh cuma bisa kamu atasi dengan caramu sendiri; dengan identifikasi penyebabnya terlebih dahulu.

Kek yang udah aku jelaskan di atas, penyebab writer's block kan bisa aja datang dari psikologis, lingkungan, atau karena masalah teknis aja.

Nah, semisalnya writer's block kamu datang dari psikologis kamu; maka, relaksasi untuk meredam diri tuh perlu dilakukan. Inilah kenapa cuma kamu doang yang bisa ngatasi ini dengan caramu sendiri. 

Ya, kamu biasanya ngelakuin apa kalau ingin relaksasi?

Menonton film, kah. Membaca buku. Keliling jalan-jalan menghirup udara segar, kah. Minum teh, atau makan mie instan favorit kamu? Apapun itu, temukan caramu sendiri untuk meredam hal-hal yang mengacaukan psikologis-mu. Namun, jangan sampai terlena, ya. Harus ingat untuk kembali.

Sedangkan, jika writer's block kamu disebabkan karena pengaruh lingkungan. Coba deh tarik dirimu untuk mengutamakan yang perlu diutamakan. Buatlah dirimu benar-benar nyaman dulu. Kenyamanan itu penting untuk mem-boosting kreatifitas.

Aku sering mengalami writer's block karena pengaruh lingkungan. Ya gimana engga, ya. Soalnya kan, aku ini seorang pekerja di perkebunan sawit—sulit sinyal pula—jadi harus mengutamakan pekerjaan dulu, baru nulis.

Terakhir, kalau pengaruhnya karena kamu kesulitan mengembangkan atau memahami materi yang hendak kamu tulis; ya AI bisa jadi solusi tepat untuk jadi partner menulis buat bantuin kamu lepas dari masalah teknis yang jadi penyebab utama kamu mengalami writer's block.

Termasuk Mind Clutter, ya. AI juga bisa mengatasi ini. Penyebab utama dari mind clutter itu tuh kan karena kekhawatiran dan kebanyakan ide yang tidak teroganisir, AI ChatBot boleh digunakan untuk mengorganisir ide dan menjawab kekhawatiran.

Caranya?

Cara AI Mengatasi Writer's Block dan Mind Clutter.

Aku sendiri bertanya pada mereka—AI ChatBot seperti ChatGPT by OpenAI, Gemini by Google, dan Copilot by Microsoft—akan kemampuan mereka mengatasi writer's block dan mind clutter

Mereka bertiga memberikan jawaban kalau… ya! Bisa! Hanya saja, ketiganya perlu perintah yang jelas untuk mau membantu mengatasi writer's block

Kalau cuma dikasih prompt “bantu saya mengatasi writer's block”, mereka hanya akan menjawab dan menjabarkan cara-cara mengatasi writer's block saja—dan, hal ini bukan lah yang aku maksud.

Well, dari pemahaman penyebab writer's block yang telah aku tuliskan di atas; maka, berikut beberapa cara mengatasi writer's block, dengan bantuan AI ChatBot:

1. Brainstorming Ide

AI ChatBot bisa menjadi rekan brainstorming yang efektif. Saat aku mengalami mind clutter dan tidak tahu harus mulai dari mana, aku biasanya akan meminta AI untuk memberikan saran atau berdiskusi tentang berbagai ide yang aku miliki. 

2. Menemukan Ide dan Topik

AI dapat membantu menghasilkan ide-ide baru atau topik menarik untuk ditulis. ChatGPT, Gemini atau Copilot bisa digunakan untuk menggali daftar topik yang relevan atau inspirasi untuk memulai tulisan. 

Aku sih biasanya, punya beberapa tajuk untuk dijadikan tulisan; lalu aku akan meminta AI untuk memberikanku beberapa rekomendasi topik menarik dari tajuk yang ingin kutulis itu.

Ya, kayak tulisan ini lah misalnya. Mulai dari kerangka hingga topik / poin yang dibahas, merupakan hasil generated AI yang aku kembangkan.

3. Menyusun Struktur dan Membuat Kerangka Tulisan — Outline.

Well, sejak 2023 lalu; harus kuakui bahwa kebanyakan tulisan yang kupublikasikan dan kuperbarui di sini dan di sosial media-ku, merupakan tulisan yang outline-nya disusun oleh bantuan AI. 

Aku sering merasa kewalahan dengan banyaknya ide yang muncul—apalagi sebagai seorang Blogger, beberapa tulisan harus terkoneksi dan AI bisa membantu menyusun struktur tulisan. 

Biasanya aku meminta AI untuk membuat kerangka atau outline yang jelas, sehingga aku hanya perlu mengisi detail pada setiap bagian.

4. Mengembangkan Outline menjadi Draft Kasar.

Jika aku benar-benar terjebak dan tidak bisa menulis apapun, biasanya AI dapat membantu dengan menulis draf awal berdasarkan instruksi atau ide yang telah aku berikan. Draf ini bisa menjadi dasar yang akan aku kembangkan lebih lanjut.

Sebenarnya, ini merupakan bentuk kemalasan—dan jangan dijadikan kebiasaan. Namun, menyunting dan memberikan cita rasa dalam tulisan generated AI masih bisa dikatakan sebagai “menulis” juga, aku rasa. 

5. Mendapatkan Umpan Balik.

Setelah menyelesaikan draf pertama, AI bisa memberikan umpan balik mengenai alur, konsistensi, atau gaya penulisan. Umpan balik dari AI Chatbot biasanya membantu memperbaiki tata bahasa dan mendapatkan perspektif baru.

Pada Akhirnya…

Cara mengatasi writer's block dengan bantuan AI di atas sesekali boleh dilakukan untuk dapat menemukan cara terbaru produktif menulis di era industri kepenulisan 4.0

Alih-alih menghasilkan tulisan “dari generated Ai”, cara-cara yang aku paparkan lebih ke berkolaborasi dengan AI untuk tetap menghasilkan tulisan.

Seperti yang aku katakan, kamu sendiri lah yang tahu cara mengatasi writer's block versi kamu. Apapun kendalanya, pasti ada solusi.

… dan salah satu solusi mengatasi writer's block serta mind clutter; bisa diatasi dengan bantuan AI. (08/24) 

Hendy Jobers, seorang Pak RT di grup Facebook kepenulisan: "Ingin Menjadi Penulis. Namun, Enggan Menulis."

Posting Komentar

© Kepenulisan.com. Hak cipta. Developed by Jago Desain