Ketentuan yang diterapkan di situs kepenulisan.com dalam tautan berikut: Ketentuan

Memahami dan Menerapkan Struktur Cerita dalam Novel

Menulis sebuah novel tidak hanya tentang menceritakan sebuah peristiwa, tetapi juga tentang membangun struktur cerita yang baik.

Struktur Cerita

Menulis sebuah novel tidak hanya tentang mengungkapkan sebuah ide atau menceritakan sebuah peristiwa, tetapi juga tentang membangun struktur cerita yang baik.

Struktur cerita yang baik dapat membantu menjaga alur
cerita agar mudah dipahami pembaca dan menarik perhatian pembaca.

Agar dapat menulis novel yang mudah dipahami, menarik dan berkesan bagi pembaca; mari memahami struktur cerita yang baik dan bagaimana menerapkannya saat menulis novel.

Apa itu Struktur Cerita?

Struktur cerita adalah kerangka dasar dari sebuah cerita. Struktur cerita mencakup rangkaian peristiwa dalam cerita yang membentuk alur cerita. Bentuknya mirip-mirip seperti Outline dan bisa dikatakan sebagai bagian dari Outline juga.

Struktur cerita sangat berperan peran penting dalam membantu penulis memperkenalkan tokoh dan latar belakang cerita, menampilkan konflik dalam cerita, menentukan puncak cerita, dan menyelesaikan cerita.

Tahapan dalam Struktur Cerita

Tahapan dalam struktur cerita meliputi pengenalan tokoh dan latar belakang cerita, konflik dalam cerita, puncak cerita, dan penyelesaian cerita:

Let's talk more about it!

1. Pengenalan Tokoh dan Latar Belakang Cerita:

Tahap pengenalan tokoh dan latar belakang cerita biasanya merupakan tahap awal dalam sebuah cerita.

Pada tahap ini, penulis biasanya memperkenalkan tokoh—entah itu tokoh utama atau peran lain—dan latar belakang cerita, serta membangun suasana yang mengiringi cerita.

Penulis dapat mengenalkan tokoh utama, menunjukkan kepribadian, latar belakang, dan motivasi si tokoh dalam bertindak.

2. Konflik dalam Cerita

Setelah pengenalan tokoh dan latar belakang cerita, tahapan selanjutnya adalah konflik dalam cerita.

Konflik adalah titik balik dalam cerita di mana tokoh utama menghadapi masalah yang harus diatasi. Konflik dapat berupa masalah internal atau eksternal.

3. Puncak Cerita a.k.a Klimaks.

Setelah konflik muncul, cerita mencapai puncaknya. Pada tahap ini, ketegangan mencapai puncaknya dan karakter utama harus menyelesaikan konflik tersebut.

Pada tahap ini, penulis harus menarik pembaca untuk terus membaca dan merasa tertarik dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

4. Penyelesaian Cerita

Setelah puncak cerita, cerita menuju ke penyelesaian. Pada tahap ini, konflik diatasi dan cerita berakhir. Penulis harus mengambil waktu yang cukup untuk menyelesaikan cerita dan memberikan kesimpulan yang memuaskan bagi pembaca.

Jenis-jenis Struktur Cerita

Jenis-jenis struktur cerita meliputi struktur cerita linear, struktur cerita non-linear, dan struktur cerita cangkang kura-kura.

  • Struktur cerita linear atau segaris adalah struktur cerita yang paling sering digunakan penulis, di mana cerita diceritakan secara kronologis, dari awal hingga akhir.

  • Struktur cerita non-linear adalah struktur cerita yang melompat dari waktu ke waktu atau menampilkan beberapa sudut pandang yang berbeda-beda dalam cerita.
  • Sedangkan struktur cerita cangkang kura-kura adalah struktur cerita yang kembali ke awal cerita di akhir cerita untuk memberikan kesimpulan atau twist pada cerita.

Bagaimana Menerapkan Struktur Cerita yang Baik ke Dalam Karya Tulis?

Agar cerita dapat memiliki struktur yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Menentukan tema dan pesan yang ingin disampaikan:

Sebelum menulis cerita, penulis perlu menentukan tema dan pesan yang ingin disampaikan. Tema dan pesan dapat membantu penulis dalam menentukan plot dan struktur cerita yang tepat.

2. Merencanakan alur cerita

Setelah menentukan tema dan pesan, penulis perlu merencanakan alur cerita dengan baik. Merencanakan alur cerita dapat membantu penulis dalam membangun struktur cerita yang baik dan membuat cerita lebih mudah dipahami oleh pembaca.

3. Memperhatikan Tokoh dan Karakteristik.

Karakteristik  adalah proses mengembangkan tokoh dalam cerita. Tokoh yang baik harus realistis dan memiliki kepribadian yang konsisten. 

Penulis perlu memperhatikan pengembangan tokoh dan menghadirkan tokoh yang kuat dan menarik untuk membantu membangun struktur cerita yang baik.

4. Memperhatikan pacing dan tension dalam cerita.

Pacing dan tension adalah faktor penting dalam struktur cerita yang baik. Pacing berkaitan dengan kecepatan alur cerita, sementara tension berkaitan dengan ketegangan dalam cerita.

Penulis perlu memperhatikan pacing dan tension dalam cerita untuk menjaga pembaca terus terlibat dalam cerita.


Hendy Jobers, seorang Pak RT di grup Facebook kepenulisan: "Ingin Menjadi Penulis. Namun, Enggan Menulis."

إرسال تعليق

© Kepenulisan.com. Hak cipta. Developed by Jago Desain