Banyak banget penulis pemula yang kebingungan ketika hendak menentukan genre yang tepat untuk novel yang ditulis. Beberapa penulis mungkin sudah memilih genre sebelum menulis novel, dan ada juga yang masih bingung dengan genre ceritanya sendiri.
Lantas, bagaimana sih cara menentukan genre cerita yang sesuai dan tepat untuk novel yang sedang ditulis?
Definisi Genre Novel.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan bahwa genre adalah ragam sastra yang dikelompokkan berdasarkan jenis, tipe, dan bentuknya.
Di Indonesia, novel merupakan salah satu genre sastra yang berbentuk prosa. Secara khusus, novel juga dikelompokkan menjadi beberapa genre berdasarkan unsur-unsur genre-nya.
Sehingga jika disederhanakan, genre cerita dalam novel adalah pengkategorian yang dikelompokkan berdasarkan unsur-unsurnya.
Unsur Genre Novel.
Agar suatu karya tulis seperti novel dapat dikelompokkan menjadi genre tertentu, novel yang ditulis harus memenuhi unsur-unsur genre.
Unsur-unsur genre ini lah yang membuat seorang penulis bisa menentukan genre yang tepat untuk novel yang ditulisnya.
Dalam pengelompokan genre novel, sebuah novel dapat dibedakan sesuai dengan unsur-unsur genre yang ditentukan berdasarkan:
- Tokoh
- Fokus Cerita / Konflik Utama
- Plot / Alur
- Setting / Latar
Pengelompokan Genre Berdasarkan Unsurnya:
Misalnya: Novel yang kamu tulis berfokus pada tokoh utama yang merupakan seorang remaja, dengan konflik yang sering dihadapi remaja, serta berlatar cerita di sekolah. Maka, novel tersebut dapat dikategorikan sebagai Teenfict atau Fiksi Remaja.
Contoh lain: Novel yang kamu tulis berfokus pada petualangan di dunia baru dengan latar cerita masa depan, di mana teknologi sedang berkembang pesat. Maka, cerita yang kamu tulis dapat dikelompokkan menjadi Sci-fi atau Fiksi Ilmiah.
Tujuan Menentukan Genre Cerita Novel.
Tujuan utama menentukan genre novel itu tentu saja agar dapat menemukan pembaca yang sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Ada sebuah pendapat yang pernah dikemukakan oleh salah satu penulis di Facebook; "Karya yang kamu tulis akan disukai pembaca yang tepat".
Nah, untuk mendapatkan pembaca yang tepat, maka kamu perlu memahami selera pembaca yang salah satunya adalah dengan memahami genre novel.
Beberapa pembaca tidak terlalu suka dengan genre tertentu, dan ada pula pembaca yang sangat suka dengan genre yang diminati.
Selain itu, penentuan genre juga bertujuan sebagai fokus cerita yang sesuai dengan cakupannya.
Lalu …
Bagaimana Cara Memilih Genre yang Tepat untuk Novel yang Ditulis?
Cara memilih genre yang tepat untuk novel yang kamu tulis adalah dengan memahami unsur-unsur genre yang telah menjadi standar pasaran dan telah sesuai dengan tema cerita yang kamu pilih.
Contohnya:
- Tokoh: Wanita Berusia 21 Tahun
- Fokus Cerita / Konflik Utama: Krisis Identitas dan Perjuangan Ekonomi.
- Plot: Menemukan Jati diri dan Makna Hidup
- Latar Cerita: Urban atau Kota
Nah, dari unsur-unsur genre di atas, maka novel tersebut dapat dikelompokkan menjadi genre: "Metropop" karena latarnya di kota atau "Chicklit" karena tokohnya seorang wanita mandiri.
Akan terasa aneh jika kamu memilih "Romance" karena konfliknya tentang menemukan jati diri, bukan tentang menemukan belahan hati. Gak apa-apa juga kalau ada romance-nya, sekadar untuk bumbu pelengkap dan konflik internal.
Contoh lain:
- Tokoh: Seorang Remaja
- Fokus Cerita / Konflik Utama: Meruntuhkan Kekuasaan Sebuah Perusahaan yang Mendominasi.
- Plot: Mengungkap Misteri dan Menumpas Kejahatan
- Latar: Distopia
Dari unsur-unsur genre di atas, maka cerita tersebut dapat dikelompokkan menjadi "young-adult" karena masih dapat dibaca remaja, sebab konflik-nya tidak terlalu berat. Bisa juga dikelompokkan menjadi "Sci-fi" jika melibatkan teknologi.
Akan terasa aneh apabila kamu memilih genre "Fantasi" meskipun latar cerita-nya berada di sebuah Distopia yang mungkin tidak berada di bumi.
Selain Unsur Genre, Sesuaikan juga dengan Pembaca.
Ada beberapa penentuan genre cerita yang harus disesuaikan dengan usia pembaca. Penyesuaian ini lah yang membuat kamu sebagai penulis harus memilih sub-genre.
Dalam beberapa kasus, ada penulis yang kurang bijaksana menempatkan "hal-hal eksplisit yang vulgar" untuk novel-novel bergenre 'teenfict' dengan dalih 'fiksi romantis'.
Tokohnya memang seorang remaja, tapi konfliknya terlalu 'dewasa' sehingga kurang tepat jika ditempatkan ke fiksi remaja. Seperti yang kita tahu, perjodohan, pernikahan dini, dan hal-hal yang berlebihan itu terlalu mencemari genre Teenfict.
Teenfict sebaiknya dipilih untuk kisah-kisah yang berkutat pada remaja, tentang pengembangan diri, pencarian jati diri, dan konflik yang memang lumrah dihadapi remaja.
Jika kamu tetap ingin mengisahkan seorang tokoh yang menghadapi konflik di atas remaja, tentu kamu bisa memilih sub-genre "New-Adult" atau "Romance", dan tak lupa … peringatan untuk pembaca sebagai bentuk tanggung jawab.
Konklusi: Menentukan Genre Cerita yang Tepat untuk Novel.
Sebagai penutup dan kesimpulan artikel ini, kamu dapat menentukan genre yang tepat dan sesuai dengan tema yang telah kamu tentukan dengan cara:
- Memahami unsur-unsur genre, dan
- Menyesuaikan dengan target pembaca.
Sehingga, karya kamu memiliki fokus dan cakupan yang sesuai. Di beberapa kasus, ada pula penulis yang memilih genre: romance, horror, adventure hanya karena ceritanya ada romantisnya, sedikit horor dan penuh petualangan … dan tentu saja, hal itu sungguh menggelikan.