Retcon merupakan singkatan dari Retroactive Continuity, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia akan memiliki makna "keberlanjutan yang memudar". Maksudnya, memperbaiki kesalahan atau ketidak-konsistenan naratif dalam karya fiksi, atau untuk mengembangkan cerita dalam arah yang baru.
Retcon adalah bentuk tindakan penulis yang mengubah fakta-fakta yang telah ditetapkan ke dalam plot atau narasi cerita; yang kemudian disesuaikan kembali, diubah, atau bahkan bertentangan.
Contoh Retcon:
Tokoh Loki dalam film Avenger: Endgame telah digambarkan "mati" di tangan Thanos. Kemudian, dalam serial Loki yang tayang di Disney+, tokoh Loki diceritakan "memiliki nexus event".
Fakta yang bertentangan ini akhirnya memutus kesinambungan pemahaman yang sudah disampaikan sebelumnya, akan tetapi menciptakan sebuah plot yang baru.
Banyak yang beranggapan bahwa istilah perangkat sastra Retcon ini hanya sebuah cara bagi si Author untuk dapat keluar dari plot hole atau "inspirasi yang tiba-tiba hadir padahal sudah sperti itu".
Retcon atau Retroactive Continuity sering dimanfaatkan Author untuk meningkatkan kebebasan berkreasi, dengan anggapan bahwa kompleksitas cerita baru itu lebih penting daripada tanggapan pembaca.
Mengapa ada istilah Perangkat Sastra Retcon?
Istilah perangkat sastra Retcon hadir karena ragam alasan. Berikut ini, beberapa alasan penerapan istilah Kontinuitas Retroaktif:
- Penyesuaian untuk karya turunan atau lanjutan. Biasanya berupa sekuel atau spin off.
- Menanggapi tanggapan yang didapatkan dari pembaca atau penikmat cerita yang benar-benar memberikan umpan balik.
- Memperbaiki dan mengatasi kesalahan atau ketidak-konsistenan
- Mengubah atau memperjelas maksud yang telah dipaparkan sebelumnya.
- Mencocokkan asumsi yang terbukti salah.
Retcon sering muncul di manga, sinetron, serial drama, sekuel film, kartun, video game, serial radio, dan bentuk serial fiksi lainnya.
Karena Retcon, jangan heran jika tiba-tiba kamu bisa menemukan tokoh yang hidup kembali, atau menemukan kekuatan rahasia si tokoh yang tidak pernah dideskripsikan sebelumnya karena memiliki latar belakang.
Retcon Bukan Inkonsistensi Alur!
Meskipun Retcon mengubah aspek yang dibutuhkan untuk kepentingan cerita; nyatanya Retcon tidak seperti Inkonsistensi Alur.
Inkonsistensi Alur terbentuk karena ketidaksengajaan si penulis. Sehingga, hal ini membuat Inkonsistensi Alur lebih mirip dengan plot hole.
Jika plot hole itu mulai disadari dan ingin diperbaiki dengan sengaja, maka akan disebut sebagai Retcon atau Retroactive Continuity.
Retcon Lebih Sering Terjadi pada Cerita Berstatus On-Going.
Kebanyakan penulis atau author platform jarang menggunakan outline kompleks yang membuatnya tidak memahami plot point atau skenario cerita yang dia inginkan. Tapi tetap saja, penulis yang sudah menggunakan outline pun kadang-kadang sering merasa gusar.
Kegusaran ini biasanya berada di tengah-tengah cerita dan tiba-tiba si penulis mulai menyadari sesuatu yang seharusnya diubah untuk membuatnya lebih masuk akal.
Kesadaran itu biasanya disebabkan karena umpan balik pembaca atau hal lain yang tiba-tiba menampakkan kehadirannya. Mengatasi hal ini, biasanya penulis ingin menghapus beberapa hal agar tetap masuk akal. Momen seperti ini kerap terjadi ketika sebuah cerita benar-benar menyatu ke penulisnya.
Nah, biasanya; penulis akan mengambil tindakan Kontinuitas Retroaktif di mana banyak fakta-fakta baru yang perlahan-lahan mulai dibahas agar dapat meluruskan fakta yang sudah diterima pembaca di bab-bab sebelumnya.
Sekilas, tindakan ini mirip seperti plot twist, dimana penulis sengaja memelintir alur agar memberikan fakta yang mengejutkan. Padahal! Kedua perangkat sastra ini juga berbeda.
Retcon dan Plot Twist.
Retcon menambah kesinambungan peristiwa yang telah diungkap atau plot yang ditetapkan sebelumnya, kemudian akan diubah atau diabaikan jika memang sudah sesuai. Setelah itu, akan ada penambahan-penambahan.
Sedangkan plot twist adalah pengungkapan yang mengejutkan yang seharusnya mengubah jalannya cerita ke arah yang tidak terduga. Plot twist bisa menjadi Retcon tetapi pembaca akan sulit memastikannya jika tidak diungkap oleh si penulisnya sendiri.
Kesimpulan:
Kontinuitas Retroaktif merupakan perangkat sastra yang menambah kesinambungan peristiwa yang telah diungkap atau perubahan pada plot yang telah ditetapkan.
Retcon atau Retroactive Continuity digunakan Author untuk meningkatkan kebebasan berkreasi.
Walau Retcon mengubah aspek yang dibutuhkan untuk kepentingan cerita; nyatanya Retcon tidak seperti Inkonsistensi Alur.