Raditya Dika seorang penulis yang sudah melahirkan banyak karya tulis bergenre komedi best-seller. Di balik kesuksesannya itu ternyata ada titik juang yang pantas kita pahami dan kita pelajari.
Tahukah kamu? Bahwa pada bulan-bulan pertama Raditya Dika menerbitkan buku, tak selalu bukunya itu laku dan diterima pembaca di pasaran.
Dari Raditya Dika pula, ternyata 'Setelah terbit mayor maka semua itu belum tentu selesai.'
Bagaimana cara menciptakan Novel ala Raditya Dika?
Pada kesempatan kali ini, dalam wawancaranya di channel YouTube yang disponsori oleh salah satu brand biskuit cokelat. Raditya Dika membeberkan beberapa rahasia menciptakan novel yang sudah bukan menjadi rahasia lagi.
1. Membuat Alur Dulu.
Banyak orang yang merasa bosan saat menulis di tengah perjalanan, sehingga mereka beralih menulis cerita lain. Untuk membuat cerita yang panjang semisal novel, kamu harus membuat alur terlebih dahulu--agar, yang disebutkan di atas, tidak terulang.
Ketika mendapatkan inspirasi menulis, jangan langsung menulis cerita. Tapi, buatlah alur dengan poin-poin depan, tengah, dan belakang cerita.
Dengan cara itu, secara sengaja kamu menciptakan persiapan sebelum memutuskan untuk segera memulainya.
Lantas, bagaimana memulainya?
2. Bikin Premise.
Cara membuat alur yang menarik adalah membuat premise terlebih dahulu. Premise merupakan rangkuman satu kalimat dari keseluruhan cerita yang akan dibikin. Raditya Dika membagi rumus premise yakni berisi karakter, tujuan, dan halangan.
Halangan dalam premise merupakan konflik dalam isi cerita. Berapa pun halaman cerita yang akan dibuat, penulis harus membuat premise terlebih dahulu.
Premise, berfungsi untuk mencari tahu apakah ceritanya bagus atau tidak. Cerita akan tidak menarik jika penulis tidak bisa menyimpulkan cerita menjadi satu kalimat.
Sumber : Pixabay. |
Setelah selesai membuat premise, maka premise tersebut dapat dibagi
menjadi tiga babak.
- Babak pertama menjelaskan tentang karakter tokoh.
- Babak kedua menjelaskan tentang usaha, dan ...
- Babak ketiga menjelaskan tentang hasilnya bisa atau tidak.
4. Tokoh.
Selanjutnya, perhatikan tentang tokoh dalam cerita. Semua tokoh harus memiliki kelemahan karena hal itu yang akan membuat cerita hidup. Kelemahan dari tokoh akan berubah menjadi lebih baik di sepanjang cerita.
5. Pakai Nama yang Biasa.
Beri nama tokoh dalam cerita yang biasa saja dan jangan terlalu bombastis. Berikan nama yang simpel dan mudah karena pembaca cenderung menyukai nama yang ada di kehidupan sehari-hari.
Gunakan nama tokoh yang simpel dan mudah diingat.
Jangan memaksakan diri dengan menambahkan nama yang terdengar keren agar tampak keren, buat saja nama yang mudah diingat dan menggambarkan karakterisasinya.
6. Kalimat Pertama.
Kalimat pertama di dalam cerita adalah yang paling penting karena itu merupakan pembuka cerita -- yaiyalah!
Sebagian orang membuka cerita dengan matahari dan menggambarkan suasana. Seharusnya akan lebih menarik jika ditulis dengan kalimat yang ...
... tulis kalimat pertama mulai dari tengah, menggunakan action, dan harus membuat penasaran.
7. Draft.
Tulislah draft pertama ala kadarnya dan jangan takut jelek. Jika draft pertama jelek, maka hal itu biasa saja dan justru bagus.
Karena dalam artian sesungguhnya, draft merupakan menulis satu halaman sekali tulis. Setelah itu, baca kembali draft dan koreksi letak kesalahan penulisan dan isi.
Tandai dengan tinta merah jika tulisanmu sudah bagus yakni ketika mengulang membaca draft dan hanya mengganti letak titik koma saja.
Mintalah orang awam yang tak tahu dunia menulis untuk memberi penilaian.
8. Jangan Kasih Tahu!
Dalam menulis jangan memberi tahu secara langsung apa yang terjadi kepada tokoh atau suasana dalam cerita.
Penulis lebih baik memberi lihat apa yang terjadi di dalam cerita.
Misalnya; tokoh sedang ketakutan, maka cukup perlihatkan suasana yang menggambarkan dia ketakutan.
Sumber : Pixabay. |
9. Menulislah atas Dasar Suka.
Menulislah dengan dasar suka dengan apa yang kamu tulis.
Jika dari awal menyukai apa yang ditulis, walau pun tulisannya tidak laku, setidaknya kamu tidak sia-sia karena menulis apa yang kamu suka.
Penutup:
Sembilan tips ala Raditya Dika di atas sudah teruji dan telah diuji oleh dirinya sendiri. Buat kamu yang ingin mencoba jalur yang pernah ditapaki bang Radit, mungkin saran dan tips yang diberikannya kali ini sangat bermanfaat buat kamu dan layak dicoba.
Akhir kata sebagai penutup, terima kasih dan selamat berkarya! Tetap semangat menulis! Teruslah menulis.
Sumber: